salju

Rabu, 16 November 2011

Cinta Terlarang


Mita adalah seorang gadis tomboy, dia merupakan salah satu siswi di SMA 6 Bandung. Kesehariannya dia habiskan untuk bermain gitar, dia merupakan anak kos yang berasal dari Surabaya. Dia seringkali di panggil Ical oleh teman-temannya karena dia gadis yang mempunyai paras seperti cowok dan wajahnya pun ganteng seperti cowok lainya. Dia duduk dikelas XI . Semua teman-temannya cowok gak ada yang cewek , dokelasnya dia ditakuti oleh semua anak-anak karma kalau dia marah emosinya sering kali sulit untuk dikendalikan. Hingga suatu hari muncul lah seorang anak baru yang membuat hari-hari Ical / Mita berwarana. Dia bernama Ica dia siswi pindahan dari Yogyakarta dan dia satu kosan dengan Mita. Hari-hari mereka lalui bersama , hinggan mereka mengikat sebuah hubungan yaiti ” Pacaran “. Kebahagian terus mereka rasakan , hingga hari itu terjadi, dimana Icha tahu semuanya kalau selama ini orang yang selalu menjaga dia disekolah adalah seorang cewek.
Dimana hari itu Icha melihat dengan kepalanya sendiri, kalau ternyata yang digosipkan selama ini disekolah itu benar. Ejekan teman-teman pada Icha selama ini benar, ternya Icha LESBI. Hanya kata itu yang Icha pikirkan. Icha menyesal mengapa selama ini Icha tidak mendengarkan teman-temanya, Mita / Ichal itu adalah seorang cewek.
Hari-hari yang biasanya mereka lalui dengan senyuman kini berubah dengan tangisan. Hubungan diantara mereka merenggang. Hingga Icha mengambil keputusan sepihak. Keputusan yang tak pernah dibayangkan Mita sebelumnya yaitu keputusan yang dianggap menyedihkan yaitu ” PUTUS “. Itulah keputusan yang Icha ambil dan tidak dapat di ubah lagi.
Beribu-ribu alasan terus Mita ucapkan agar Icha mau memaafkan dirinya. Tetapi itu semua percuma karma rasanya berat untuk memaafkan seseorang yang dianggap Icha telah menipu dirinya. Tidak biasanya dikelas sepi , ketika Mita datang, semuanya terdiam dan tidak ada yang berani untuk menatap mita kecuali icha. Icha keluar dari kelas dan Mita melampiaskan amarahnya. Semua anak-anak ketakutan ketika Mita bertanya ” Siapa yang memberitahu Icha kalau aku adalah seorang Cewek “. Anak-anak terdiam tiadak ada seorang pun yang berani untuk menjawab pertanyaan Mita. Hingga ada seorang cewek bernama Keyza, dia menjelaskan semuanya, kalau secara tidak langsung Icha melihat payudaranya Mita, disanalah Icha mengetahui kalau ternyata Mita / Ichal adalah seorang cewek. Diasanalah Mita tidak dapat berbuat apa-apa kecuali menangis.
Hubungam mereka hanya berjalan satu tahun. Hubungan yang mereka anggap hubungan yang tidak dapat diputuskan dengan apapun. Tapi itu semua hancur berantakan oleh karma sebuah jenis kelamin. Itulah yang selalu ada dikepala Ichal. Dia selalu bertanya mengapa dia harus dilahirkan kedunia ini menjadi seorang cewek. Gara-gara jenis kelamin itu dia harus rela ditinggalkan dan dibenci oleh seseorang yang dapat mengerti dan menyayangi dirinya dengan tulus.
Kelulusan pun tiba, Icha mandapat beasiswa untuk meneruskan pendididknnya ke paris, tanpa banyak berpikir Icha mengambil beasiswa itu. Dan disaat Icha bersenang-senang dengan teman-temannya karma dia dengan teman-temannya lulus, tanpa dia sadari kalau salah satu dari mereka ada yang tidak lulus yaitu Mita / Ichal.
Sebelum kepergianya ke paris. Icha menyimpan sepucuk surat di atas gitar kesayangan Mita yang isisnya menceritakan kekecewaannya pada Mita di dalamnya tertulis ” Jangan tanyakan kemana aku pergi, kenapa aku pergi, kapan aku kembali, itu semua tidak akan mengubah keputusan ku. Aku yakin kamu bisa tanpa aku dan kamu bisa lulus dari sekolah dan meneruskan ke pendidikan ke Yng lebih tinggi lagi. Kecewa dan marah pasti yang kamu rasakan setelah selesai membaca surat ini “.
Alam ikut merasakan kesedihan Mita dengan membuat langit mendung dan hujan lebat. DisanaMita berjanji kalau dia akan tetap menunggu Icha sampai kapan pun, dia tidak peduli dengan jenis kelaminnya yang dia inginkan hanya stu nama dan satu orang yaitu Icha.
Selama di paris, Icha hanya belajar dan belajar, karena dengan itulah Icha bisa melupakan bayangan wajah seseorang yang selama ini selalu ada di hatinya. Seseorang yang dia anggap cahaya di dalam kehidupannya tapi sekarang cahaya itu padam karena sebuah jenis kelamin. Cinta dan kasih sayang yang seharusnya tidak boleh dirasakan oleh mereka berdua, karna sampai kapanpun rasa sayang dan cinta itu tidak dapat bersatu dengan cara dan usaha apapun tidak dapat bersatu karna rasa sayang dan cinta itu tidak wajar, dan halangan yang tidak bisa diubah jalannya yaitu rasa sayang dan cinta yang timbul dari satu jenis.
Hari-hari Mita lalui dengan kesedihan, dia berubah drastis, diamenjadi anak yang baik dan berprestasi di sekolah. Dia yakin suatu hari nanti Icha akan kembali dan mamaafkan dirinya, disanalah Icha akan melihat perubahannya yang sangat drastis. Selama Icha pergi, Mita tidak pernah terlihat jalan dengan orang lain karena di hatinya hanya ada satu orang dan satu nama yaitu Icha.
Setahun sudah Icha pergi meninggalkan Mita, dan kelulusan pun tiba, Mita mendapatkan Bea siswa untuk meneruskan pendididkannya ke yang lebih tinggi lagi, Mita mendapat kesempatan untuk meneruskan kuliahnya di salah satu kampus terkenal dijakarta. Dalam hatinya Mita hanya bisa menyebut satu nama yaitu Icha. Dia berjanji kalau, dia bisa menjadi orang yang seperti ini Icha harapkan. Disaat itu juga Icha mendapatkan gelar yang selama ini dia impikan, Icha akan kembali ke Indonesia dengan mengantongi gelarnya yaitu gelar S1 Lulusan bahasa dan Sastra dan dia akan menjadi asisten di salah satu universitas di Jakarta yang sekarang menjadi tempat di mana Mita menuntut ilmu.
Hari itu terasa berbeda, dimana Mita begitu bersemangat untuk pergi ke kampus, hingga dia datang ke kelas paling pagi dan hari itu juga Icha akan memulai aktivitasnya yang baru yaitu menjadi seorang asisten dosen. Disaat Icha menginjakan kakinya digerbang kampus, Mita begitu merasakan kalau seseorang yang selama ini ada dihatinya datang kembali. Masuk kelas pun tiba dan kelas yang pertama Icha datangi adalah kelasnya Mita. Semuanya terdiam ketika Icha masuk kelas dan secara spontan Mita memanggil Icha dengan sebutan ” BUNDA”, sebutan yang biasa Mita ucapkan kepada Icha ketika mereka masih mempunyai dan mengikat suatu hubungan. Tanpa sadar Icha menjatuhkan buku yang dibawanya dan menjawab sapaan Mita dengan sebutan “AYAH”. Semuanya terdiam, sunyi, bagaikan suara mereka hilang tidak ada yang bicara sedikitpun. Icha langsung berlari keluar dari kelas dengan cepat Mita berlari mengejarnya, sambil berkata “Bunda tunggu, Bunda tunggu”, hanya kata itu yang disebutkan Mita sambil berlari mengejar Icha. Icha pergi berlari ke luar kampus, hingga kecelakaan itu terjadi, Mita tertabrak mobil truk yang berisi dengan barang-barang berat. Semuanya terhentak, ketika Icha menoleh kebelekang dan disana Mita sudah tergeletak penuh darah, dengan spontan Icha berlari sambil berteriak ” AYAH “. Disaat Mita dala pangkuan Icha, Mita hanya tersenyum dan berkata ” Bunda, Ayah tunggu bunda disurga “. Hanyalah kata itu yang terakhir kali diucapkan Mita.
Semenjak kejadian itu dan dairy yang selama setahun ini terus ditulis Mita. Icha menyesal ” Mengapa dulu aku begitu egois dan mau menang sendiri, hingga akhirnya aku harus rela ditinggalkan oleh orang yang benar-benar selama ini menyayangi aku dengan sepenuh hati “. Icha terus menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Mita dan Icha pun berjanji dia tidak akan memberikan hatinya untuk orang lain kecuali untuk Mita, orang yang telah pergi meninggalkannya. Akhirnya Icha pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta dan Icha pun berpesan apabila Icha meninggal nanti ia ingin mekemnya berdekatan dengan Mita dan dia ingin dia dimakamkan di Surabaya di kampung halaman Mita dan tempat Mita beristirahat untuk selamamnya.
Setahun kemudian Icha meninggal, dia meninggal karena penyakit Lekimia yang selama Enama bulan kebelakang ini dideritanya dan Icha menepati janjinya, dia meninggal disaat satu tahun Mita meninggal dan dimakamkan dismping makam Mita, dissat terakhir Icha, Icha hanya berkata ” AYAH, BUNDA DATANG”.



0 komentar:

Posting Komentar