salju

Rabu, 16 November 2011

Cinta yang Terpendam


Suatu pagi yang cerah, terlihat sosok gadis yang masih terbaring di tempat tidurnya. Gadis itu bernama Ifa, dia termasuk anak yang agak susah bangun pagi. Terdengar suara ibunya membangunkan Ifa, “fa,,fa,,bangun cepat,,,sudah jam 6 lho, kamu berangkat sekolah apa gak kok gak bangun bangun?”. Ifa malah dengan asyiknya menutupi tubuhnya dengan selimut yang hangat, dan ibunya pun langsung menarik selimutnya. Dan akhirnya Ifa pun terpaksa bangun, setelah dia melihat jam di sampingnya, Ifa pun langsung bergegas mandi dan siap-siap berangkat sekolah. 

***

Di sepanjang jalan, Ifa mengendarai motor dengan ngebut karena sudah hampir jam 7. Dan akhirnya, dia tidak sengaja hampir menabrak pengendara lain. Yang ditabrak itu ternyata siswa cowok dari SMK GARUDA yang merupakan musuh dari sekolahnya Ifa (SMK BINTANG) khususnya di ekskul Pramuka. Dan diapun marah dan mereka berhenti sejenak di pinggir jalan. “woy, kalau naek motor tu ati-ati donk,,kalau gue kenapa-kenapa mau tanggung jawab pa? dasar anak SMK BINTANG”, ucap cowok yang ditabrak Ifa. “iya maaf, tadi gue buru-buru. Sudah dulu yach,,gue mau berangkat, ngapain gue buang-buang waktu disini terlalu lama? Gak penting! Bye..” ucap Ifa dengan santai. Dan Ifa langsung berangkat ke sekolah, sementara itu cowok, dah ngomel-ngomel sendiri gak jelas, (kayak orgil ja),,he,.he

***

Sesampai di sekolah, Ifa langsung dihukum guru. “nasib gue apes banget ya hari ni?”, gerutu Ifa dalam hati. Setelah dia sampai kelas, pelajaran dimulai seperti biasanya. Dan bel pulang pun berbunyi, dalam sekejap cepat banget ruangan kelas Ifa sepi.

*** 

‘‘Busyet dach,,anak-anak sini, kalau udah bel pulang aja cepet banget ngilang. Dah gitu pada dijemput cowoknya lagi. Mending kalau cowok mereka tu gak dari SMK GARUDA, nyebeling banget dech,,,uch…”, ucap Ifa. Dan dari kejauhan datang Ida (sahabat Ifa), “ngapain sih fa kamu masih benci terus sama anak SMK GARUDA? Gitu-gitu juga mantanmu anak sekolah situ kan?”, tanya Ida. “udah dech Da, gak usah bahas itu lagi, aku tu dah males ngomongin anak SMK GARUDA. Mending kita buruan siap-siap berangkat ke Polres latihan Saka Bhayangkara.”, jawab Ifa. “iya-iya, rajin amat sih kalau mau ke Polres? Mentang-mentang ada ‘bang romi’ (senior Saka bhayangkara polres) ?”, ejek Ida. “yee, sory ya, aku itu rajin ke polres bukan gara-gara tu anak tau. Aku cuma suka ja ma kegiatan disana. Apalagi tu anak tu siswa SMK GARUDA, jadi ya anti gue ma dia.”, tegas Ifa. “iya-iya percaya ach. Ya udah ayo berangkat, aku nebeng ya? He,he..”, jawab Ida sambil minta tebengan. “dasar maunya gratisan..ya udah ayo kita bareng-bareng sama yang lain”, jawab Ifa. Dan mereka berangkat dengan Eka, Yuli dkk Sabhara lain.

***

Tiba di polres, mereka disambut dengan hukuman lari oleh kak Charly (instruktur Sabhara yang terkenal galak, cuek dan angkuh). 
“uh, sebel banget deh baru dateng langsung disuruh lari”, gerutu Eka. “ya iyalah, kita saja datengnya telat 1jam.”, sahut yuli. Dan latihan berjalan lancar seperti biasa. Saat waktu pulang tiba, Ifa selaku ketua dari ekskul Pramuka di SMK BINTANG dipanggil menuju Ruang Pembina. Ternyata di dalam ada Kak Charly, ‘Bang Romi’, dan kakak- kakak senior lainnya. Ifa pun salting saat masuk ke Ruangan itu dan dia minta Eka (wakilnya Ifa) untuk menemaninya. “da pa pak?”, tanya Ifa pada Pak Aji (Pembina). “begini, tolong kamu urus segera administrasi anak-anak SMK BINTANG yang belum kelar.”, jawab Pak Aji. “lho pak, kayak’e sudah beres semua kok pak, iya kan ka?”, jawab Ifa. “alah paling Cuma pura-pura udah? He,he”, ejek kak Idan (sahabat ‘Bang Romi’). “huss..jangan gitu kamu Dan, kali ja pak Aji salah mungkin pak. Mungkin sekolahnya emang udah beres semua administrasinya.”, bela ‘Bang Romi’ pada Ifa. “wach,,kalau Ifa kok dibelain terus? Da pa tuch?”, ucap kak Idan yang bikin jantung Ifa dan Romi deg-degan gak karuan. Sebenarnya Ifa sudah lama suka dengan Romi, tapi karena dia sudah sangat anti dengan SMK GARUDA, jadi dia malu untuk mengakuinya. Padahal mereka kenal sudah lama dan sudah sering sms-an dan fb-an. Begitu juga dengan Romi, dia juga sudah suka dengan Ifa, tapi dia merupakan cowok yang belum pernah pacaran. Jadi dia gak berani ngungkapin perasaannya itu. Dan akhirnya urusan Ifa dengan Pak Aji kelar. Lalu dia dan teman-temannya pulang.

***

Suatu ketika, Ifa ditembak Riza (senior Sabhara yang merupakan teman dari Romi). Ifa pun menolaknya, “kenapa sih yang nembak aku malah bukan dia(romi)? Padahal aku tu dah ngarep banget dia nembak aku. Apa dia gak suka sama aku ya?”, Tanya Ifa dalam hati. Dihari yang sama, Romi juga ditembak Yuli(teman Ifa), Romi juga menolaknya, “kok gak Ifa yang nembak aku? Apa dia gak suka sama aku ya?”, Tanya Romi dalam hati. Eka sebagai teman dari Ifa yang juga cukup akrab dengan Romi sebenarnya ingin mengatakan pada keduanya kalau mereka itu saling suka, tapi selalu saja ada yang menghalang-halangi. Dan akhirnya, sampai Romi lulus dari SMK GARUDA, Eka belum juga memberi tahu pada mereka.

***

Suatu hari, terdengar kabar bahwa Romi akan kuliah di luar kota. Romi tidak pernah menceritakan hal itu dari Ifa karena dia merasa itu tidak penting bagi Ifa. Padahal itu sangat penting bagi Ifa yang sangat mencintainya. Sampai akhirnya Romi telah pergi ke luar kota dan Ifa baru tahu kepergiannya itu dari Yuli yang selama ini suka sama Romi dan Ifa mengira Yuli itu pacarnya Romi. Makanya Ifa tidak pernah berani menghubungi Romi dan hingga akhirnya Ifa gak tahu kepergian Romi. Padahal Yuli itu tidak pacarnya Romi, dan Ifa baru tahu hal itu. Ifa sangat menyesal setelah dikabari Eka bahwa Romi sebenarnya juga suka dengan Ifa. Ifa menyesal kenapa dulu dia tidak mengungkapkannya saja. 

***

Waktu terus berjalan, Ifa masih tetap menanti Romi. Dia berusaha untuk bisa menghubunginya, tapi semua sia-sia. Romi juga selalu berusaha menghubungi Ifa, tapi usahanya juga sia-sia. Mereka lost contact bertahun-tahun. Mereka menyesal telah memendam cinta mereka di masa lalu. Dan cinta mereka pun berakhir sebagai ‘cinta yang terpendam’.



0 komentar:

Posting Komentar